This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Member Of Bidikmisi 2010 at Beswan, Pare

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Thursday, September 24, 2015

Nyate Bareng

“Nyate Bareng”

Begitulah tradisi perayaan idul adha di pondokq, An Nur Semarang. Mungkin hal ini sama dengan pondok-pondok yang lain, atau bahkan seantero umat muslim merayakan bodo Besar dengan nyate bareng, entah di masjid-masjid, Mushola-mushola atau di rumah-rumah. Nyate memanglah bukan hal yang asing pada musim qurban. Tapi cara menikmatinya saja yang beda, kaya di pondokq ini nih.. hehe (rodo pamer) lain dari pada yang lain??? Ajiiiiib Binggo. .kalo kata pak bondan yang ada di Tipi bilangnya “Mak Nyuss”
Entah sejak kapan tradisi ini dimulai, tetapi semenjak lima tahun yang lalu saya menginjakkan kaki di pondok ini, rupanya acara nyate bareng sudah menjadi kebiasaan santri An Nur saat bodo haji tiba.
Seperti biasa, pada malam harinya seluruh santri berkumpul dimasjid untuk takbiran bersama. Diiringi dengan jedur (Bass) salah satu inventaris pondok lengkap dengan sepaket peralatan rebana. takbir yang berkumandang saling saut-sautan dari masjid dan mushola disekitar pondok yang sesekali dibarengi dengan suara petasaan yang dar dor semakin menambah kemeriahan malam lebaran. Takbirannya gak sampe pagi sih.. sampe jam dua belas aja. .dilanjut wayahe ngaso ke awak (istirahat)......
Kriiiiiiiiiiiiiing Kriiiiiiiiiiiiiiiiiing Kriiiiiiiiiiiiiiiiing. .”Bell ketiga”
selesai sudah mimpi-mimpi semalaman, bertanda jamaah Subuh segera dimulai, bertanda Abah sampun tindak masjid. Kita jamaah subuh seperti biasanya, yang diikuti seluruh santri putra dan santri putri, masyarakat sekitar dan yang pasti bersama Ibu Nyai tercinta.
Selepas jamaah subuh kalo biasanya kita ngaji Qur’an sama Ibu, tapi edisi idul adha ini kita gak ngaji dulu karna harus segera persiapan pergi ke masjid Kelurahan untuk melaksanakan sholat Id bersama. abah dan Ibu tindak ke masjid yang diiringi seluruh santri putra dan putri dibelakangnnya. begitu juga pulangnya, kita mengiringi setiap langkah Abah dan Ibu menuju kepondok.
Naaaah ini niiiiih moment yang dtunggu-tunggu. saat nya nyembelih Embeeeeekk.. santri putra langsung terjun ke belakang pondok untuk proses penyembelihan dan santri putri bagian bumbu dapur. Dengan kalimat bismillah Allahu Akbar pisau telah menembus leher embeekk, Selamat jalan ya mbeek?? (Lebay)... setelah dikuliti, di potong-potong dagingnya, dipisahkan bagian untuk pengqurban dan untuk dibagikan masyarakat, disisakan juga daging khusus untuk di sate buat anak santri.
Waaaaah Langsung serbbuuuu... !!!!!
Daging di iris dadu-dadu kecil (menurut selera), kemudian tusuk danging yang sudah dipotong dan isi setiap tusuknya lima sampai enam buah potongan daging. Sementara itu panaskan arang di tempat bakaran sate, kemudian bakar tusukan daging setengah matang, olesi kecap, kemudian bakar lagi sampe mateng Awas aja sampe gosong loh ya (pake logat tegal). Jadi deh satenya.........Untuk membuat bumbu sate, gampang aja, iris tipis-tipis lombok, bawang merah, tomat, campur sama kecap secukupnya.. And This is it Sate Ala Ponpes An Nur ??? (Hiihihi kaya chef Farah Queen aja aku wkwk)
Yang Beda tuh ada sesi ini nih gaes. .cara menyantapnya tak ye...
Pake daun pisang yang masih lojoran itu loh gaess, di gelar di teras gedung PAUD. Sekitar 4 sampe lima lojoran daun pisang, Kemudian Nasinya di taruh ditengah menyusuri daun pisang, dan satenya ditaruh atas nasi gaes, baru bumbu satenya di tuang merata.. Heehee baru deh kita menyantapnya... eiiiits yang pasti tak lupe baca do’a dulu dong... Nyam nyam nyam nyam.... Aroma daun pisangnya itu lho gaes yang bikin rasanya agak beda, Ada sedap sedapnya gimana gitu *Loh eh hee
Oke Deh..Ini kisah Idul Adhaq, mana kisah idul Adhamu???

“Happy Ied Mubarok kaum Muslim yang dirahmati Allah”

Memo Nyate 2014